3D Printing di Era 4.0
REVOLUSI INDUSTRI
Tidak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi memang melaju sangat cepat. Perkembangan ini mempunyai dampak terhadap kehidupan manusia. Baik dampak secara sosial, ekonomi, maupun budaya di dunia. Tidak terlepas pula dampak yang terasa di dunia industri. Sampai saat ini, perkembangan dunia industri telah melewati beberapa masa. Dari beberapa kali dunia industri mengalami masa revolusi, mulai dari revolusi industri 1.0 sampai 4.0, peran teknologi menjadi ujung tombak yang sangat penting.
Gambar 1. Ilustrasi Perjalanan Revolusi Industri
Sumber: https://erichfelbabel.com/2018/03/07/industry-4-0-are-you-ready/
Revolusi Industri 1.0
Pada abad ke-18 tepatnya antara tahun 1750 s.d. 1850, revolusi industri pertama terjadi. Hal tersebut ditandai dengan beralihnya penggunaan tenaga kerja manusia yang digantikan oleh mesin. Penemuan mesin uap oleh Thomas New Comen (1663–1729) dan dikembangkan oleh James Watt (1736–1819) menjadi pemicu terjadinya perubahan secara besar-besaran yang menggemparkan dunia. Perubahan tersebut meliputi bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi.
Setelah mesin uap berhasil dikembangkan oleh James Watt pada tahun 1764, kemudian Marquis de Jouffroy juga mengembangkan mesin uap untuk penggerak kapal. Lalu, Richard Trevithick mengembangkan mesin uap untuk mesin penggerak lokomotif.
Gambar 2. Ilustrasi Mesin Uap Penemuan Thomas New Comen yang Dikembangkan oleh James Watt
Sumber: https://i.pinimg.com/originals/f1/45/50/f14550808b1e7af5070a9e47f7b7693d.jpg
Revolusi Industri 2.0
Era revolusi industri selanjutnya adalah pada saat dunia industri telah merambah ke arah produksi masal berdasarkan pembagian kerja. Memang tidak ada pemisah waktu yang cukup jelas antara revolusi industri 1.0 menuju ke era 2.0. Namun, salah satu penandanya adalah dengan adanya penggunaan assembly line, pembangkit tenaga listrik, dan motor pembakaran dalam. Revolusi Industri 2.0 ini terjadi sekitar abad ke-19.
Revolusi Industri 3.0
Era revolusi industri 3.0 ini ditandai dengan dunia industri yang berdasarkan pada penggunaan internet dan pengembangan bidang elektronika untuk membuat sistem produksi secara otomatis. Hal ini juga ditandai dengan munculnya komponen PLC (Programmable Logic Controller) yang berperan sebagai otak suatu kendali otomatis. Penggunaan sistem otomatisasi berbasis pemrograman komputer ini membuat mesin-mesin di industri tidak lagi dikendalikan oleh manusia. Dampaknya, biaya produksi menjadi bisa lebih lebih murah.
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan cyber-physical systems. Era ini menuntut manusia agar terkoneksi dengan manusia lain, dengan mesin-mesin industri, dan dengan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Selain itu, antar mesin maupun perangkat dan peralatan yang lainnya juga bisa saling terkoneksi satu sama lain. Intinya, semua sistem fisik saling terkoneksi melalui proses virtual maupun cyber systems. Tentunya, adanya revolusi industri 4.0 ini akan bisa meningkatkan produktivitas secara signifikan. Ada beberapa teknologi kunci yang menandai era revolusi industry 4.0 sudah dimulai. Teknologi kunci tersebut antara lain Internet of Things (IoT), Advance Robotics, Artificial Intelligence, Human Machine Interface, dan 3D Printing.
Gambar 3. Beberapa Mesin 3D Printing Produk Indonesia
Sumber: Dokumen Pribadi
Summarized by: Ikhwan Taufik