Mesin 3D Printing HAL Tech-01 Warnai Indodefence 2018
Mesin 3D Printing HAL Tech-01 series kembali membawa nama UGM di pameran pertahanan kancah internasional dengan judul Indodefence 2018 Expo & Forum. Event dua tahunan tersebut digelar di Jakarta Internasional Expo (JIE), Kemayoran pada 7-10 November 2018 lalu oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan tema “Building Global Defence Partnerships To Secure The Future”. Dalam kesempatan tersebut, mesin 3D Printing seri HAL Tech-01 menjadi salah satu teknologi terbaru yang dipamerkan UGM.
Tak kurang dari 50an negara hadir dalam ajang bergengsi ini. Puluhan ribu pengunjung juga antusias memadati gelaran yang dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla. Pengunjung yang terdiri dari pejabat setingkat menteri, panglima, kepala staf angkatan, para calon investor, bahkan sampai masyarakat umum terlihat sangat antusias dan menikmati gelaran tingkat internasional tersebut.
Tentu, para pengunjung tak hanya warga Indonesia saja. Banyak pengunjung dari luar negeri yang menyempatkan ke booth/stand milik UGM. Hal tersebut tentu karena piha UGM membawa serta beberapa hasil penelitiannya antara lain pesawat tanpa awak yg diberi nama UAV Amphibi Gama V2. Pesawat tanpa awak yang memiliki kemampun terbang selama kurang lebih 1 jam untuk jangkauan 40 km dengan ketinggian 500 meter ini mampu lepas landas dan mendarat di atas permukaan air. Ada juga UAV Elang Caraka yang merupakan pesawat tanpa awak untuk misi pengawasan, monitoring, dan pemetaan. UAV Elang Caraka ini mempunyai kemampuan terbang selama 10 jam dengan jangkauan komunikasi hingga 60 km. Ada pula USV for Bathymetry, kapal tanpa awak yang digunakan untuk pengukuran kedalaman danau, sungai, waduk, cekungan air, dan pemetaan dasar perairan. Selain itu, tentu ada Mesin 3D Printing HAL Tech-01 yang menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi para pengunjung pameran.
Mesin 3D Printing HAL Tech-01 mampu menjadi salah satu magnet pengunjung karena teknologi printing tidak terbatas untuk media kertas, plastik, maupun bidang datar lainnya. Teknologi printing di mesin ini mampu mencetak suatu benda secara tiga dimensi (3D) sesuai dengan bentuk gambar soft file-nya. Kebanyakan, teknologi printing ini digunakan untuk membuat atau mencetak sebuah benda prototype ataupun benda yang tidak diproduksi secara massal. Aplikasi teknologi 3D printing ini dapat dijumpai di bidang industri, kesehatan, arsitektur, fashion, bahkan makanan.