Dalam rangka pengembangan modul pembelajaran yang selaras dengan pendidikan 4.0 yang mendukung mahasiswa memiliki keterampilan inovatif secara mandiri untuk membekali mereka dengan teknologi terdepan industri 4.0, dibuatlah inovasi digital untuk modul Rapid Prototyping dan 3D Printing dengan ruang lingkup sebagai berikut :
- Perancangan dan pengenalan multimedia interaktif untuk membekali mahasiswa dengan basic knowledge dan skills yang dibutuhkan dalam Rapid Prototyping dan 3D Printing.
- Pengembangan video untuk pembelajaran terkait materi Rapid Prototyping dan 3D Printing.
- Pengembangan diktat pembelajaran materi Rapid Prototyping dan 3D Printing.
Saat COVID-19 pertama kali merebak, dalam kurun waktu beberapa minggu bantuan fasilitas Alat Pelindung Diri (APD) bagi para pelaksana pelayanan kesehatan di daerah masih dirasakan kurang, karena pasokannya yang sedikit dan distribusi yang masih diutamakan bagi daerah yang menjadi episentrum kasus pandemi ini. Padahal APD sangat diperlukan terutama bagi para tenaga medis yang mau tidak mau harus berhadapan langsung dengan pasien tidak terkecuali dimanapun fasilitas kesehatan itu berada. Hal inilah yang melatarbelakangi untuk memproduksi APD berupa faceshield dengan menggunakan mesin 3D printing bagi para petugas medis di Puskesmas dan Rumah Sakit yang merupakan meeting point pertama dengan pasien.
Seiring berkembangnya teknologi, 3D Printing selalu menjadi pilihan utama untuk mencetak bentuk-bentuk yang rumit atau bentuk dengan detail yang kompleks. Seperti pada bidang medis, 3D Printing mampu mencetak hampir seluruh organ tiruan (prototype) yang ada pada tubuh manusia, misalnya tiruan jantung, tiruan liver, rahang palsu, sendi dan kulit. Tujuan dari dibuatnya organ tiruan adalah untuk mengetahui secara detail organ-organ manusia yang sering mengalami kerusakan atau terserang penyakit. Para dokter bedah sering memanfaatkan teknologi ini untuk mempelajari organ manusia sebelum dilakukannya operasi. Organ-organ tersebut dicetak setransparan mungkin agar detail dari organ tersebut terlihat jelas dan para dokter bisa melakukan studi kasus dari media tersebut, misalnya untuk pemasangan ring jantung dan lainnya. Tidak sedikit pasien yang terbantu dengan pengetahuan para dokter yang memanfaatkan teknologi ini. Selain itu, Bioprinting 3D telah muncul sebagai alat yang flexibel dalam pengobatan regeneratif, sehingga kedepannya para pasien yang membutuhkan transplantasi organ tubuh dengan segera tidak perlu mencari pendonor yang cocok karena material yang cocok untuk manusia terus dikembangkan banyak peneliti. Oleh karena itu, dalam penelitian ini kami akan mengembangkan teknologi 3D Printing untuk mencetak organ-organ tiruan dari tubuh manusia serta 3D Printer yang mampu mencetak alat bantu kesehatan lainnya.