ISTILAH LAIN 3D PRINTING
Dalam bidang kajian teknologi manufaktur, proses fabrikasi dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok utama, yaitu Subtractive, Formative, dan Additive.
Gambar 1. Ilustrasi Proses Pemesinan
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Subtractive manufacturing adalah proses manufacturing dengan cara menghilangkan sebagian dari dimensi benda kerja. Contoh proses pemesinan yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah proses membubut (turning), proses menggurdi (drilling), dan proses mengefreis (milling).
Formative manufacturing adalah proses manufacturing dengan prinsip pembentukan benda kerja. Salah satu contohnya adalah proses pengecoran (casting). Sedangkan Additive Manufacturing adalah proses manufacturing dengan prinsip penambahan material. 3D Printing termasuk ke dalam kelompok Additive Manufacturing, karena pada prosesnya terdapat penambahan material.
Additive Manufacturing
Istilah 3D printing memang lebih populer di Indonesia. Namun, 3D printing bukanlah satu-satunya istilah yang mewakili proses pembuatan atau pencetakan prototype dengan wujud tiga dimensi. Teknologi 3D printing dikenal juga sebagai Additive Manufacturing.
Additive manufacturing adalah istilah umum bagi teknologi yang didasarkan pada representasi geometri untuk menciptakan benda-benda fisik dengan metode penambahan material secara berturut-turut. Teknologi tersebut sekarang digunakan untuk berbagai penerapan di industri, kesehatan, pendidikan, arsitektur, pemetaan, mainan, dan hiburan [1].
Rapid Prototyping
Rapid prototyping juga salah satu istilah untuk 3D printing. Rapid prototyping merupakan istilah yang pertama kali populer di awal kemunculan teknologi 3D printing. Istilah ini mengacu pada kelas teknologi yang dapat secara otomatis membuat model fisik dari data Computer Aided Design (CAD) atau sekelompok teknik yang digunakan untuk membuat model skala dengan cepat dari bagian fisik atau perakitan menggunakan data dari Three Dimensional (3D) Computer Aided Design (CAD) [2].
Dewasa ini, proses prototyping sebuah produk di dunia industri memang mengarah kepada teknologi Rapid Prototyping. Hal ini karena beberapa kelebihan yang dimilikinya, antara lain:
- Banyak variasi bentuk yang dapat diproduksi.
- Menghemat waktu dan biaya hingga mencapai 50% s.d. 90% jika dibandingkan dengan sistem konvensional.
- Kesalahan dan kekurangan dapat dideteksi lebih awal.
- Bisa digunakan sebagai bahan diskusi dan pertimbangan tahap awal oleh calon customer (pembeli).
- Dapat diaplikasikan di berbagai industri dan bidang kehidupan lainnya seperti kedokteran, seni, arsitektur, dll.
- Jumlah limbah bahan (material waste) dapat ditekan, sehingga berdampak positif juga terhadap penghematan biaya produksi.
- Perkakas (tooling) tidak diperlukan.
- Desainer dan mesin bisa berada di tempat yang terpisah.
Namun, selain kelebihan di atas, Rapid Prototyping juga mempunyai beberapa kekurangan, antara lain:
- Harga mesin dan material yang relatif mahal.
- Permukaan biasanya lebih kasar jika dibandingkan dengan hasil proses pemesinan.
- Beberapa bahan bersifat rapuh.
Solid Freeform Fabrication
Istilah Solid Freeform Fabrication (SFF) ini juga merupa-kan salah satu padanan dari 3D Printing. Istilah ini mengacu pada salah satu kategori proses manufaktur dengan cara mendeposisikan satu lapisan penampang material di atas lapisan berikutnya. Ini sangat mirip dengan “mencetak” serangkaian gambar irisan (slice) satu di atas irisan yang berikutnya sehingga ketebalannya secara bertahap terbangun.
Gambar 2. Ilustrasi Proses Solid Freeform Fabrication (SFF)
Computer Automated Manufacturing
Proses manufaktur yang terjadi pada 3D Printing dikerjakan secara otomatis. Hal ini tidak terlepas dari pernagkat komputerisasi yang terintegrasi ke dalam sistemnya. Oleh karena itulah, proses 3D Printing disebut juga dengan istilah Computer Automated Manufacturing.
Layer Manufacturing
Dinamakan Layer Manufacturing karena terdapat proses penambahan material secara layer by layer (lapis demi lapis) di atas lapisan yang sudah terbentuk sebelumnya.
Pustaka:
[1] ISO/ASTM International, 2016, International Standard ISO/ASTM 52900 Additive Manufacturing – General Principles – Terminology.
[2] Mahindru, D.V. and Mahendru, Priyanka, “Review of Rapid Prototyping-Technology for the Future,” Global Journal of Computer Science and Technology, Volume 13 Issue 4 Version 1.0, 2013.
Summarized by: Ikhwan Taufik
1 Comment
Астрологические программы. http://astrologia-profi.ru Профессиональный астролог проводит обучение астрологии, вебинары по астрологии. Консультации астролога, прогнозирование событий, анализ личной жизни, профориентация детей, подбор условий для эмиграции, анализ совместимости мужчины и женщины